Thursday, June 30, 2011

Cerita serban kuning

Pinjam cerita orang tua-tua, merapu sat...

Kisah serban kuning pernah diceritakan oleh orang tua-tua zaman dahulu. Ia berkisar tentang ujian terakhir pengamal ilmu hitam.

A: Tok apa ujian terakhir?
B: Jumpa bapak iblis.
A: Bagaimana caranya?
B: Senang sahaja amik habuk papan keranda, bakar dan abunya calit di kening. Lepas tu ko tunggu bawah rumah orang mandi mayat. Nanti ko tengok ramaila puak-puak tu mai datang mandi bawah tu. Ko tunggu sampai penghabisan, yang last tu nanti datang pakai serban kuning.

A: Siapa yang pakai serban kuning tu?
B: Itulah dia bapak iblis.
A: Lepas tu nak buat apa?
B: Nanti dia datang bawak tongkat, ko rampas tongkat tu lepas tu lari terjun sungai bersihkan mata ko.
Nanti malam dia datang mintak tongkat dia balik, masa tu ko minta la apa ko nak mintak. Buatla perjanjian.
A: Perjanjian iblis ke Tok?
B: Betul perjanjian Iblis.

peringatan - jangan pakai serban kuning time-time cam ni nanti polis bedal ko dengan tongkat sebab ingatkan ko ni penyokong BERSIH.

kuang kuang kuang...

kisah lain?

Pemberontakan Serban Kuning

Pemberontakan Sorban Kuning (Hanzi: 黃巾起義;黃巾之亂, hanyu pinyin: huangjin qiyi, bahasa Inggris: Yellow Turban Rebellion) adalah sebuah pemberontakan besar yang pecah di penghujungDinasti Han tepatnya pada tahun 184. Peristiwa ini juga menjadi cerita pembuka dari roman sejarah terkenal Kisah Tiga Negara.
Pemberontakan ini dipimpin oleh tiga bersaudara, Zhang Jiao (張角), Zhang Liang (張梁) dan Zhang Bao (張寶). Sebelumnya, Zhang Jiao hanya seorang pemimpin aliran keagamaan Taipingdao (太平道), seiring dengan bertambahnya pengikut aliran sampai ratusan ribu umat, ia kemudian menyusun rencana pemberontakan terhadap kekaisaran yang memang telah lemah itu.
Dalam pemberontakan itu, ia memerintahkan pengikutnya untuk mengikatkan sorban kuning di kepala mereka dan dari sinilah pemberontakan itu mendapat namanya. Namun, pemberontakan ini ditumpas oleh jenderal-jenderal dan penguasa daerah yang masih setia terhadap Dinasti Han. Setelah pemberontakan berhasil dipadamkan, penguasa daerah dan jenderal tadi menyusun kekuatan sendiri dan dimulailah sebuah rivalitas antar raja-raja perang yang menandai berakhirnya Dinasti Han.

No comments:

Post a Comment